Tag-tag html mempunyai atribut-atribut pendukungnya. Misalnya saja tag <a> yang digunakan untuk link (url), mempunyai atribut href yang berarti alamat url, atribut target artinya apakah ketika link diklik dimuat dalam jendela baru (target="blank"). Begitupun tag lainnya seperti tag <img> untuk memasukkan gambar dengan atributnya src berisi alamat gambar, height untuk tingginya, width untuk lebarnya, border untuk border gambar yang ditampilkan.
Atribut lain yang sering digunakan pada setiap tag adalah class, class ditandai dengan titik (.) pada deklarasi di CSS. Class mengacu pada nama class CSS yang dibuat. Misalnya <a href="produk.html" class="link" target="blank">Klik ke produk</a>. Ini artinya pada CSS kita mendekalarasikan a. link{....}. Class boleh dipanggil berulang-ulang oleh tag yang didukungya.
Atribut selanjutnya disebut id, ditandai dengan tanda pagar (#). Id berarti berisi nilai unik, nilainya berbeda-beda. Deklarasi di CSS ditandai dengan # kemudian diikuti nama id tersebut. Misal #produk_id {.....}. Pada setiap halaman hanya boleh satu kali dipanggil pada suatu atribut. Namun jika setelah id ada nilai lain, tidak menjadi masalah.
Contoh: <div id="produk_id">.....</div>. Ini hanya boleh satu kali dipanggil di satu halaman web. Boleh dipanggil pada halaman lain. Tetapi jika ada nilai setelah produk_id, misalnya produk_id1, produk_id2 maka tidak menjadi masalah.
Selanjutnya atribut yang juga sering digunakan yaitu style. Style digunakan untuk mendeklarasikan CSS secara langsung pada tag yang menggunakannya. Misalnya tag <p> (tag paragraf) yang membuat style CSS agar teks menjadi tebal, maka menjadi seperti ini: <p style="font-weight: bold">Belajar HTML</p>. Maka tulisan Belajar HTML menjadi tebal. Cara ini memang tergolong tidak efektif, karena terjadi penulisan berulang-ulang jika yang diharapkan pada paragraf lain sama efeknya (tulisan tebal). Namun tetap bisa diterapkan jika hanya sesekali saja.
^Baca juga: Membuat daftar heading dengan tag <head>.
No comments:
Post a Comment